"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah: 169).
“Wahai orang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)
Di kemaskini post pada 04/02/2021 Pada jam 23:40pm Kuala Lumpur

Wednesday, October 20, 2010

5 Keistimewaan Sejarah Rasulullah s.a.w


Tulisan Dr.Mustafa as
1. Keistimewaan sejarah Rasulullah saw.
Dalam sejarah Rasulullah saw. terkumpul beberapa keistimewaan yang membuat orang yang mempelajarinya mendapatkan kesenangan ruhiyah, akliyah, dan sejarah, sebagaimana pelajaran ini adalah suatu hal yang sangat perlu di ketahui oleh para ulama syari’at dan para da’I yang mengajak kepada agama Allah Swt. yang memperhatikan kemaslahatan masyarakat. agar mereka bisa menyampaikan syari’at islam kepada orang lain dengan penuh kesabaran,  hal ini dapat membuat mereka bertahan dan tetap konsisten ketika berhadapan dengan keadaan-keadaan yang sulit, sehingga ia dapat menyaksikan masyarakat menerima dakwahnya, dan akan terwujud perbaikan yang di dakwahkan oleh orang-orang yang menginginkan perbaikan, dan akan terwujud keberhasilan dan ketepatan dalam meraih target. Berikut kami akan paparkan secara global tentang keistimewaan-keistimewaan sejarah Rasulullah saw.
Pertama:
Sejarah Rasulullah saw. adalah sejarah yang paling valid mengenai sejarah seorang nabi yang di utus, dia agung dan pembaharu, telah sampai kepada kita sejarah hidup Rasulullah saw. melalui jalur-jalur ilmiah yang sangat sahih (valid/akurat) dan sangat kuat tidak tergoyahkan –sebagaimana yang akan kita lihat dalam pembahasan sumber-sumber sejarah-  sehingga tidak ada lagi keraguan mengenai fakta-faktanya yang nyata dan kejadian-kejadiannya yang besar, yang memungkinkan bagi kita sekarang mengetahui dengan mudah hal-hal yang di tambahkan dalam sejarahnya tersebut pada masa-masa sekarang ini, baik hal tersebut dari segi kejadian-kejadian, mukjizat-mukjizat, atau bahkan orang yang bodoh yang ingin menambahkan sifat-sifat yang menakjubkan kepada Rasulullah saw. yang melebihi apa yang di inginkan Allah Swt. kepada Rasul-Nya .
Sesungguhnya ciri dari keabsahan sebuah sejarah ialah valid dan tidak ada keraguan di dalamnya hal ini tidak terdapat dalam sejarah para Rasul Allah Swt. terdahulu. Sebagai contoh Musa as. Sejarahnya yang valid yang kita dapati telah bercampur dengan hal-hal pemalsuan dan kebohongan yang di masukkan oleh orang-orang yahudi. Kita tidak akan mampu berfokus ke kitab Taurat yang ada sekarang, untuk mengeluarkan dari kitab tersebut tentang sejarah Nabi Musa as. Yang Valid, beberapa ahli kritik orang barat telah meragukan beberapa isi dari kitab Taurat tersebut, namun sebagian dari mereka memastikan bahwa sebagian dari isi kitab ini di tulis pada masa Nabi Musa as. Masih hidup sebagaimana yang terdapat dalam kitab Taurat.
Oleh karena itu, tidak ada jalan bagi seorang muslim untuk mempercayai keabsahan sejarah hidup Nabi Musa as. Kecuali dengan melalui al Qur’anul Kariem dan sunnah yang Valid.
Demikian juga mengenai sejarah hidup Nabi Isa as., injil-injil yang di kenal orang-orang Kristen sejak bertahun-tahun yang lalu, telah di pilih –tanpa melalui cara yang ilmiah yang valid- diantara beratus-ratus injil yang tersebar pada orang-orang Kristen pada waktu itu, kemudian penisbahan kitab-kitab injil ini ke penulisnya tidak melalui proses yang ilmiah yang valid, dia tidak di riwayatkan dengan sanad (istilah ilmu hadits) yang bersambungan ke penulisnya, di mana perselisihan juga telah terjadi di antara para ahli kritik orang-orang barat mengenai nama-nama beberapa penulisnya ? dan di tahun berapa ia menulisnya?
Jika hal ini terjadi dalam sejarah para rasul Allah Swt. para pemilik agama yang menyebar di seluruh dunia, maka keraguan akan semakin kuat mengenai sejarah pemilik agama-agama dan filosofis-filosofis yang lain yang pengikutnya berjuta-juta orang jumlahnya di dunia, seperti Budha dan konghuchu, karena riwayat-riwayat yang di ambil oleh para pengikut mereka mengenai sejarah mereka tidak mempunyai dasar yang valid dari segi tinjauan pembahasan ilmiah, akan tetapi hal tersebut adalah suatu hal yang di buat-buat oleh para pendeta di antara mereka, dan akan semakin bertambah pemalsuan dan kebohongan-kebohongan di dalamnya dari generasi sebelumnya, tidak mungkin akan di benarkan oleh akal yang sehat yang terbebas dari sifat fanatisme terhadap agama-agama tersebut. Oleh sebab itu, kita mengatakan bahwa sejarah yang paling valid dan kuat secara mutawatir (istilah ilmu hadits) adalah sejarah hidup Rasulullah saw.
Kedua:
Sesungguhnya kehidupan Rasulullah saw. sangat jelas dalam setiap tingkatannya, dari sejak ayahnya Abdullah menikahi ibunya Aminah sampai Rasulullah saw. meninggal, kita mengetahui banyak tentang kelahirannya, masa kecilnya, masa remajanya, usahanya sebelum beliau saw. diangkat menjadi seorang nabi, perjalanannya keluar dari kota mekkah, sampai beliau saw. di utus oleh Allah swt. sebagai seorang Rasul yang mulia, kemudian setelah itu kita mengenal dengan gambaran yang sangat jelas dan sempurna setiap dari keadaannya dari tahun ke tahun, sehingga sejarah hidup Rasulullah saw. sangat jelas dan terang seperti terangnya sinar matahari di siang hari, sebagaimana yang di katakan oleh beberapa orang dari ahli kritik barat:
“Sesungguhnya Muhammad saw. adalah satu-satunya yang di lahirkan dengan sinar matahari (di karenakan jelas dan terangnya sejarah hidup beliau)”.
Dan hal ini yang sangat sulit untuk di contoh oleh para rasul sebelumnya. Seperti halnya Nabi Musa as. Kita tidak mengetahui sedikitpun mengenai masa kecilnya, masa remajanya dan kehidupannya sebelum beliau di angkat menjadi seorang nabi, kita hanya mengenal sebagian kecil dari kehidupannya setelah beliau di angkat menjadi Nabi, akan tetapi hal tersebut tidak memberikan kepada kita gambaran kehidupannya secara sempurna.
Demikan juga Nabi Isa as. kita tidak mengetahui sedikitpun tentang masa kecilnya, kecuali apa yang di beritakan oleh injil-injil sekarang, bahwasanya beliau as. masuk ke Haikal (tempat ibadah) orang yahudi, dan berdiskusi dengan orang-orang alim mereka, Cuma kejadian ini yang menyebutkan tentang masa kecilnya, kemudian kita tidak mengetahui mengenai keadaannya setelah beliau as. di angkat menjadi nabi kecuali hal-hal yang berkaitan dengan dakwahnya, dan sedikit sekali kita menemukan tentang cara-cara hidupnya, selain dari hal tersebut tidak terungkap.
Sementara ketika kita beralih ke sejarah hidup Rasulullah saw., sumber-sumber yang valid menjelaskan dengan terperinci mengenai kehidupan pribadi Rasulullah saw., seperti cara makannya, berdirinya, duduknya, pakaiannya, bentuknya, penampilannya, cara bicaranya, pergaulannya dengan keluarganya, ibadahnya, shalatnya, pergaulannya dengan para sahabatnya, bahkan karena sangat terperincinya riwayat mengenai Rasulullah saw. terdapat riwayat mengenai jumlah rambut dan jenggotnya yang putih saw.
Ketiga:
Sesungguhnya sejarah hidup Rasulullah saw. menceritakan tentang sejarah hidup seorang manusia yang Allah swt. memuliakannya dengan memberikan risalah kenabian kepadanya, maka beliau adalah seorang manusia biasa dan tidak akan keluar dari fitrahnya sebagai seorang manusia biasa, kehidupannya tidak di penuhi dengan mitos-mitos, sedikitpun beliau tidak pernah menyandarkan sifat ke-Tuhanan kepadanya, jika kita membandingkan hal ini dengan apa yang di riwayatkan oleh orang-orang Kristen tentang sejarah hidup Isa as., dan apa yang di riwayatkan oleh orang-orang budha mengenai Budha dan para penyembah berhala tentang tuhan-tuhan mereka, yang mereka sembah. Sangat jelaslah perbedaan antara sejarah hidup Rasulullah saw. dan sejarah mereka.
oleh karena itu, akan terwujud pengaruh yang sangat mendalam dalam perangai manusia atau masyarakat terhadap pengikut mereka, orang yang mengakui bahwa Nabi Isa as. adalah Tuhan begitupun Budha, keduanya sangat jauh untuk di jadikan sebagai panutan dalam konsep kemanusian dalam kehidupan pribadinya dan masyarakat. Sementara Rasulullah saw. senantiasa akan menjadi contoh yang ideal bagi manusia bagi siapapun yang ingin hidup bahagia dan mulia pribadinya, keluarganya dan lingkungannya, oleh karena ini Allah Swt. berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)  hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.  (QS: Al Ahzab: 21).
Ke empat:
Sejarah hidup Rasulullah saw. meliputi seluruh segi-segi kemanusian dalam diri seorang manusia, dia menceritakan kepada kita tentang sejarah masa remaja Muhammad Saw. yang sangat jujur (al amin) sebelum Allah Swt. mengangkatnya sebagai Rasul, sebagaimana juga dia menceritakan kepada kita tentang sejarah Muhammad Saw. sebagai seorang da’I yang mengajak kepada agama Allah swt. (Islam), yang menggunakan beberapa wasilah atau cara-cara yang baik agar di terima dakwahnya, beliau saw. mengerahkan segala kemampuannya untuk menyampaikan risalahnya, sebagaimana sejarah ini juga menjelaskan kepada kita bahwasanya beliau saw. adalah seorang pimpinan suatu Negara yang mengatur negaranya dengan tatanan yang kuat dan valid, dan menjaganya dengan segenap perhatiannya, keikhlasannya, dan kejujurannya  sehingga bisa mencapai suatu keberhasilan.
Sejarah ini juga menjelaskan kepada kita bahwa beliau saw. adalah seorang suami dan ayah yang penuh dengan kasih sayang, dan berperangai indah, beliau saw. memisahkan dengan jelas antara hak dan kewajiban bagi setiap suami dan isteri serta anak-anak. Sejarah ini juga menerangkan kepada kita bahwa Rasulullah saw. adalah seorang guru atau pendidik yang membimbing dan mendidik para sahabatnya dengan ajaran yang sangat ideal, yang tertuang dari ruh beliau ke dalam ruh mereka, dari jiwa beliau saw. ke dalam jiwa mereka, yang membuat mereka  (para sahabatnya) mengikuti beliau saw. dari hal-hal yang terkecil sampai yang besar.
Sejarah ini juga  menerangkan kepada kita bahwa Rasulullah saw. seorang yang menunaikan kewajiban-kewajiban persahabatan, memenuhi ketentuan-ketentuannya dan etika-etikanya, sehingga hal ini menjadikan para sahabatnya sangat mencintai beliau sama seperti mereka menyayangi diri mereka masing-masing, yang melebihi cinta mereka terhadap kerabat mereka dan keluaga mereka. Sejarah Rasulullah saw. juga menjelaskan kepada kita bahwasanya beliau saw. adalah seorang ahli perang, pemberani, pemimpin yang menang, ahli politik yang sukses, tetangga yang jujur, dan beliau saw. adalah seorang yang menepati janji.
Sejarah Rasulullah saw. meliputi setiap aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, sehingga mampu untuk di teladani oleh setiap da’I, setiap pemimpin, setiap bapak, setiap suami, setiap teman, setiap pendidik, setiap ahli politik dan setiap pemimpin suatu Negara. Dan lain-lain sebagainya.
Kita tidak akan menemukan suatu sejarah hidup yang multi kompleks seperti ini bahkan yang mirip dengannya dari sejarah para rasul terdahulu yang tersisa untuk kita sekarang ini, dan pendiri-pendiri agama baru, begitupun filosofis-filosofis  klasik dan modern.  Musa as. Di anggap sebagai pemimpin umat yang menyelamatkan umatnya dari perbudakan, dan beliau as. Menjelaskan kepadanya tentang kaidah-kaidah dan dasar-dasar yang baik untuk ke maslahatannya saja, akan tetapi tidak ada yang dapat di ambil oleh para ahli perang dalam sejarahnya,  begitupun bagi seorang pendidik, bagi ahli politik, bagi pemimpin Negara, bagi para ayah, dan bagi para suami.
Nabi Isa as. Adalah seorang da’I yang zahid sehingga beliau wafat tanpa memiliki harta, rumah dan barang-barang yang lain, akan tetapi sejara hidup beliau as. Yang terdapat pada orang-orang Kristen beliau as. Tidak berperan sebagai pemimpin yang militan, bukan juga seorang pemimpin suatu Negara, bukan juga seorang ayah, bukan juga seorang suami –karena beliau tidak pernah menikah- dan beliau as. Juga bukan seorang pembuat undang-undang, dan selain dari hal-hal tersebut yang telah di gambarkan dalam sejarah Muhammad saw.
Dan hal ini juga tidak terdapat dalam Budha, Konghuchu, Ariesto, Aplato, dan Napoleon, dan selain dari mereka yang di anggap sebagai orang-orang besar dalam sejarah, karena mereka tidak dapat di jadikan sebagai teladan –sekalipun mereka ada benarnya- kecuali satu sisi dari sisi-sisi kehidupan yang muncul dan terkenal dalam kehidupannya, dan Cuma Muhammad saw. dalam sejarah yang bisa di jadikan sebagai teladan oleh seluruh kalangan manusia.
Kelima:
Dengan sejarah hidup Muhammad saw. saja,   adalah sudah cukup sebagai bukti bahwasanya risalah yang di bawah oleh Muhammad saw. dan kenabiannya adalah benar. Dia adalah sejarah seorang manusia biasa yang berjalan menyebarkan dakwahnya dari satu kemenangan ke kemenangan yang lain, bukan dengan cara hal-hal yang di luar dari kemampuan orang-orang awam atau mukjizat, akan tetapi dengan cara alami, Rasulullah saw. telah menyampaikan dakwahnya dan mendapatkan siksaan, beliau saw. menyampaikan dakwahnya dan mendapatkan pengikut, beliau berperang, beliau seorang yang bijaksana, beliau saw. sesuai dengan kepemimpinannya, sebelum beliau saw. wafat dakwahnya telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab dengan Iman,  bukan dengan cara paksaan dan penaklukan.
Sebagaimana yang di ketahui dari kebiasaan-kebiasaan orang-orang arab dan perlawanan mereka terhadap dakwahnya dengan berbagai macam bentuk perlawanan sehingga beliau saw. hampir terbunuh, dan barangsiapa yang mengetahui singkatnya waktu yang di pakai oleh Muhammad saw. dalam menyampaikan risalahnya sampai beliau saw. wafat yaitu 23 tahun, dia akan yakin bahwasanya Muhammad saw. adalah benar-benar utusan Allah swt.,  dan hal-hal yang Allah swt. berikan untuknya seperti  kebulatan tekad, ketetapan hati, kekuatan , pengaruh dan pertolongan tidak lain kecuali bahwasanya beliau saw. adalah benar-benar seorang nabi.
Maka sejarah hidup Rasulullah saw. memberikan kepada kita suatu bukti kebenaran risalah yang di emban oleh Rasulullah saw. dengan cara yang rasional, adapun mukjizat-mukjizat yang terdapat dalam diri Rasulullah saw. bukanlah suatu dasar utama berimannya orang-orang arab dengan dakwahnya, bahkan kita tidak menemukan suatu mukjizat beliau saw. yang  membuat orang-orang kafir yang keras kepala mengimaninya, bagaimanapun mukjizat yang bersifat materialis hanya menjadi hujjah bagi orang yang menyaksikannya, orang-orang muslim yang tidak pernah bertemu Rasulullah saw. dan tidak pernah melihat mukjizatnya, namun mereka beriman dengan risalahnya dengan dalil ‘aqliy yang pasti mengenai kebenaran dakwah Rasulullah saw. diantara dalil ‘aqliyah tersebut, ialah: al Qur’anul kariem, dia adalah termasuk mukjizat ‘aqliyah, yang membuat setiap orang yang berakal sehat dan bijak untuk beriman dengan kebenaran dakwah dan risalah Muhammad saw.
Hal ini berbeda dengan sejarah-sejarah para nabi yang terdahulu yang tedapat disisi para pengikut mereka, hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang beriman kepada mereka ketika mereka melihat mukjizatnya, tanpa menggunakan akal mereka dalam mempelajari dasar-dasar dakwahnyakemudian mereka tunduk dengan dasar-dasar tersebut.
contoh yang paling jelas mengenai hal tersebut ialah sejarah Isa as. Allah Swt. menceritakan kepada kita melalui al Qur’an bahwasanya Allah Swt. menjadikan penopang pertama dalam menarik orang-orang yahudi untuk mempercayai kebenaran risalahnya, ialah Allah Swt. memberikan kepada Isa as. Mukjizat yang Bisa menyembuhkan penyakit kusta, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, menyembuhkan orang yang sakit dan menghidupkan orang mati, serta mengabarkan kepada mereka apa yang mereka makan dan apa yang mereka simpan di rumah mereka, semua hal tersebut dengan izin Allah Swt.
Semua injil yang ada pada saat ini mengabarkan kepada kita bahwasanya umat nabi Isa as. Beriman kepadanya di sebabkan karena mukjizat-mukjizat tersebut, bukan karena beliau adalah seorang rasul sebagaimana yang telah di ceritakan oleh Al Qur’anul kariem, akan tetapi karena mereka  menganggap Isa as. Sebagai tuhan dan anak tuhan (Maha Suci Allah Swt. dari hal-hal tersebut), orang-orang kristen setelah al Masih tersebar dengan mukjizat dan hal-hal yang di luar dari kemampuan orang-orang biasa, dalam safar a’maalu rrusul (bahagian kitab perbuatan-perbuatan rasul) adalah suatu bukti tentang hal tersebut, sehingga bisa kita mengatakan bahwa agama Kristen yang di percayai oleh para pengikutnya adalah agama yang berdiri berdasarkan mukjizat dan hal-hal yang di luar dari kebiasaan sebagai manusia biasa bukan dengan hasil penalaran akal.
Dari sini kita dapat melihat perbedaan yang nyata dalam sejarah Rasulullah saw. bahwasanya tidak satupun orang yang beriman kepada beliau saw. karena menyaksikan mukjizatnya, akan tetapi dengan penalaran akal dan perasaan, jika Allah swt. telah memuliakan rasulnya dengan beberapa mukjizat, hal itu hanya suatu bentuk kemulian terhadap Muhammad saw. dan bantahan terhadap orang-orang yang menolaknya orang-orang yang sombong, barangsiapa yang meneliti al Qur’an dia akan menemukan bahwasanya Muhammad saw. memakai cara pendekatan rasional dalam menyebarkan dakwahnya, begitupun pemandangan-pemandangan sebagai bukti ke Agungan ciptaan Allah Swt. yang bisa terjangkau oleh panca indra, dan dengan mengenal pribadi Rasulullah saw. secara lengkap beliau adalah seorang yang buta huruf hal ini adalah suatu bukti bahwasanya di turunkannya al Qur’an kepada beliau saw. adalah bukti kebenaran risalah Muhammad saw.
Allah Swt. berfirman dalam surah al ‘Ankabut, yang artinya:
“Dan orang-orang kafir Mekkah berkata: mengapa tidak di turunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” katakanlah: “sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”. Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu al Kitab (al Qur’an) sedang dia di bacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (al Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman”.  (QS.  Al ‘ankabuut: 50-51).
Dan ketika orang-orang Quraisy memaksa meminta mukjizat, Allah swt. memerintahkan Rasulullah saw. untuk menjawab mereka dengan mengatakan: “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia biasa yang menjadi rasul”. (QS.  Al Israa’: 93).
Coba anda perhatikan Firman Allah swt. yang artinya:
“Dan mereka berkata: “kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kamu, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.  Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu, hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca” katakanlah: Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia biasa yang menjadi Rasul”. (QS. Al Israa’: 90-93).
Demikianlah al Qur’an menetapkan dan menjelaskan dengan sejelas-jelasnya bahwasnya Muhammad saw. adalah seorang manusia biasa yang di angkat sebagai Rasul, dan bahwasanya beliau saw. tidak mengandalkan mukjizat dalam mengemban risalahnya, akan tetapi Rasulullah saw. berbicara kepada hati dan akal, Allah swt. berfirman yang artinya:
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam”. (QS. Al  An’am: 125).