REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Mesir memperketat gedung radio dan televisi nasionalnya di Kairo dengan barisan tank dan pansernya. hal itu dilakukan guna mencegah para demonstran yang berusaha mengambil alih kontrol kedua lembaga itu, demikian dilaporkan France 24 Sabtu (29/1).
Masyarakat berpendapat bahwa radio dan televisi negara merupakan corong utama propaganda rezim diktator Hosni Mubarak. Oleh karena itu, kedua lembaga itu harus segera diambil alih.
Di lain pihak, televisi Alalam melaporkan bahwa pemerintah Mesir mengirim puluhan panser untuk mengambil alih kontrol
kota Iskandariyah yang telah jatuh ke tangan masyarakat. Menyebutkan bentrokan berdarah di kota Al-Arish, Alalam melaporkan bahwa banyak aparat polisi yang melepaskan seragam mereka dan bergabung dengan para demonstran.
Berdasarkan laporan terbaru dari televisi Aljazeera siaran bahasa Inggris, sejak pagi dini hari ini warga telah memenuhi jalan-jalan dan berdemonstrasi meski pemerintah telah mengumumkan kondisi darurat. Di sisi lain, AFP melaporkan, polisi Mesir mulai melepaskan tembakan peluru tajam untuk membubarkan para demonstran. Namun tidak ada laporan lebih lanjut kemungkinan jatuhnya korban.